Ordered List

close
close
Home » , » Tanggapi Warga Kembangan Selatan, Djarot: Ahok WNI, Tidak Boleh Ditolak

Tanggapi Warga Kembangan Selatan, Djarot: Ahok WNI, Tidak Boleh Ditolak

Written By RandaRexsa on Wednesday, November 9, 2016 | 11/09/2016 04:42:00 AM

Djarot saat kampanye di Kramat Pulo. Foto: Rachman Haryanto

TRIBUNHARIAN.COM, JAKARTA - Belasan warga Kembangan Selatan menolak kampanye cawagub petahana DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat di Kembangan Utara. Sebetulnya belasan warga itu menolak pasangan dari Djarot yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Aksi penolakan terhadap Ahok merupakan salah satu buntut dari dampak kasus pidato kontroversi di Kepulauan Seribu. Sekelompok orang menggunakan alasan tersebut untuk mengadang dan menolak Ahok saat blusukan ke sejumlah tempat.

"Kalau dia waktu itu menolak, bukan menolak saya tapi menolak Ahok kenapa? Karena kasus penistaan agama itu. Diduga penistaan agama. Kalau itu serahkan kepada aparat dan sudah diproses oleh aparat. Bagaimana pun juga Pak Ahok adalah Warga Negara Indonesia (WNI) yang boleh ke mana saja, tidak boleh ditolak," kata Djarot usai blusukan di Kembangan Utara, Kembangan, Jakarta Barat, Rabu (9/11/2016)

Djarot mengatakan, seharusnya masyarakat tidak perlu bereaksi seperti itu sebab saat ini proses hukum terhadap Ahok terkait polemik pidato kontroversi tengah berjalan oleh penegak hukum.

"Kalau dia dianggap bersalah, nanti biarkan proses yang sudah dilakukan proses hukum yang sudah dilakukan penyidik pihak kepolisian itu biar dilakukan secara baik. Jadi, jangan sampai dalam proses pilkada ini tidak dewasa dalam berdemokrasi," tutur Djarot membela Ahok.

Adanya sejumlah aksi penolakan, menurut mantan Wali Kota Blitar itu karena masih banyaknya masyarakat yang belum memelajari nilai-nilai dalam Bhineka Tunggal Ika Indonesia serta berdemokrasi.

"Berarti pendidikan politik kita masih perlu dipertanyakan, pendidikan hukum kita masih perlu dipertanyakan. Kita itu Bhineka Tunggal Ika dan dalam berdemokrasi, dalam pendidikan hukum janganlah kita saling mencaci, saling memaki menistakan satu sama lain. Setiap masing-masing orang pasti punya kelemahan. Pasti punya kesalahan jadi tidak boleh menghakimi seperti itu," tegasnya.



Sumber info : Detik.com
Share this article :

0 komentar:

Post a Comment

FANSPAGE

Popular Posts

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. TRIBUN HARIAN - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger