Saharuddin alias Taking, yang mengaku nabi, saat ditemui di rumahnya di Kampung Mangkaca, Kelurahan Bontomatene, Kecamatan Segeri, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, Kamis (10/11/2016) |
TRIBUNHARIAN.COM, Sulawesi Selatan - Mengaku nabi terakhir umat Islam, begitulah Saharuddin alias Taking. Ia mengumbar dirinya utusan Tuhan yang diturunkan ke bumi.
Warga Kampung Mangkaca, Kelurahan Bonto Matene, Kecamatan Segeri, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, ini memberikan alasan kenapa tidak mendirikan salat.
"Setelah saya diberi nama oleh Allah tahun 1996 saya cuma mengerjakan mengaji dan membaca Alquran," ujar Saharuddin kepada Tribun Timur saat ditemui di rumahnya, Kampung Mangkaca, Kamis (10/11/2016).
Saharuddin mengklaim hanya diutus Allah untuk memberitahukan orang lain melaksanakan kewajibannya, bukan untuk melaksanakan salat.
"Keberkahannya itu pernah ada keluar batu-batu di tanganku dan di pinggangku keluar pisau semacam keris bentuknya dan itu saya alami," aku Saharuddin.
Saharuddin kembali ke rumah kemarin siang, setelah sebelas jam berurusan di Polres Pangkep. Ia ditahan gara-gara mengklaim dirinya sebagai nabi terakhir dan dianggap meresahkan warga.
Ia mengaku tidak pernah mempengaruhi warga Kecamatan Ma'rang, Pangkep, untuk mengikut dirinya sebagai nabi.
"Awalnya dikira mempengaruhi orang, khususnya anak-anak di masjid. Padahal saya ini cuma menegur mereka dan bilang jangan ribut," ungkap dia.
Polisi menciduk Saharuddin di lokasinya berkumbul bersama teman-temannya di Masjid Muhammad Kasim Balombong Tamangapa dan membawanya ke Polsek Ma'rang.
"Menurut warga Saharuddin ini melantik sendiri dirinya dan mengakui dirinya nabi," kata Kapolsek Ma'rang AKP Haedar Muis kepada Tribun Timur.
Usai diinterogasi, Saharuddin dibawa ke Polres Pangkep untuk diamankan.
Warga Mangkaca mengenal Saharuddin sebagai petani. Belakangan ia dibebaskan.
BACA JUGA : Aku Sengaja Rekam Biar Ibu Tahu Betapa Bejatnya Ayah
Sumber info : TRIBUNPEKANBARU.COM
0 komentar:
Post a Comment