Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati
mengumumkan kenaikan tarif cukai hasil tembakau, di Kantor Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat
(30/9/2016).
|
TRIBUNHARIAN.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat ini sedang menyelidiki hal apa saja yang menyebabkan mata uang rupiah melemah.
Untuk diketahui, nilai tukar rupiah kembali melemah pada pembukaan kurs, Jumat (11/11/2016).
Level mata uang saat ini dikisaran Rp 13.500 per dollar AS.
Menurut Sri Mulyani, pemicunya bisa berupa gosip yang membuat sentimen ke nilai tukar.
"Kalau dibuat ya kita lihat motif pembuatan rumor (gosip) dan akan kita tangani," ujar Sri Mulyani di kantor Kemenko bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (11/11/2016).
Sampai hari ini pemerintah melihat perkembangan rupiah bersama indeks harga saham dan surat berharga.
Sri Mulyani mengakui tiga hal tersebut sangat dipengaruhi oleh sentimen yang terjadi secara regional maupun global.
"Bisa karena perubahan atau perkembangan situasi politik di AS," ungkap Sri Mulyani.
Mantan Managing Director Bank Dunia akan terus memantau perkembangan pasar langkah pertama mengidentifikasi faktor-faktor di luar fundamental yang memengaruhi psikologi keuangan negara.
"Katakan kalau ada rumor mengenai perubahan policy atau ada spekulasi, kita akan lihat itu. Apakah itu merupakan sesuatu yang dibuat atau dia karena semuanya secara bersama-sama merasa khawatir terhadap perkembangan yang terjadi," papar Sri Mulyani.
BACA JUGA : Gerindra Nilai Kunjungan Jokowi ke Markas TNI-Polri Bukan untuk Unjuk Kekuatan
Sumber info : TRIBUNPEKANBARU.COM
0 komentar:
Post a Comment