Ordered List

close
close
Home » , , , » Harga Cabe Meroket Hingga Rp 100 Ribu Perkilo, Ternyata Ini Penyebabnya

Harga Cabe Meroket Hingga Rp 100 Ribu Perkilo, Ternyata Ini Penyebabnya

Written By RandaRexsa on Sunday, November 6, 2016 | 11/06/2016 08:59:00 AM

Pedagang sedang menyusun cabe merah di Pasar Pagi Arengka Pekanbaru, Selasa (18/11/2014)


TRIBUNHARIAN.COM, PEKANBARU - Menanggapi keluhan warga terkait tingginya harga cabe merah di Pekanbaru, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru, Irba Sulaiman, Minggu (6/11/2016) mengungkapkan, melonjaknya harga cabe di Pekanbaru akibat kurangnya pasokan cabe yang masuk di Pekanbaru. Beberapa wilayah yang selama ini menjadi sentra pemasok cabe ke Pekanbaru, saat ini sedang dilanda kekeringan.

"Sentra penghasil cabe seperti Berastagi dan Bukit Tinggi sekarang lagi dilanda kekeringan. Akibatnya hasil panenya mengalami penurunan," kata Irba.
Dua daerah penghasil cabe tersebut, selama ini menjadi andalan bagi Pekanbaru. Sebagian besar pasokan cabe yang ada di Pekanbaru dipasok dari dua wilayah tersebut. Sisanya di pasok dari wilayah jawa. Namun saat ini sentra penghasil cabe yang biasa memasok cabe di Pekanbaru, khusunya Berastagi, mengalami penurunan hasil panenya. Bahkan penurunanya mencapai 60 sampai 70 persen.

"Makanya sekarang di Pekanbaru stoknya tidak ada. Saat ini kita hanya bertumpuk dari jawa, yang harganya sudah sampai harga Rp 100 irbu. Padahal biasanya hanya sekitar Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu,"paparnya.

Kondisi ini diperkirakan akan terjadi hingga akhir tahun nanti. Sebab wilayah sentra penghasil cabe tidak lagi bisa melayani kebutuhan cabe di Pekanbaru yang mencapai 5000 ton perharinya.

"Sementara saat ini, pasokan cabe di Pekanbaru hanya mengandalkan pasokan dari Jawa yang hanya mampu memasok sekitar 1,5 sampai 2 ton saja," kata dia.

Saat ditanya apa langkah kongkrit yang akan dilakukan Pemko Pekanbaru untuk mengatasi tingginya harga cabe di Pekanbaru, Irba menegaskan, solusinya hanya satu, yakni membuka kran impor.
"Saya rasa untuk saat ini tidak ada cara lain selain membukan kran impor. Makanya kami berharap pihak provinsi (dinas perindustrian Provinsi Riau) bisa berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk membukan kran impor," kata dia.


Simber Info:TribunPekanbaru.com
Share this article :

0 komentar:

Post a Comment

FANSPAGE

Popular Posts

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. TRIBUN HARIAN - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger