Illustrasi |
TRIBUNHARIAN.COM - Era digital membuat siapa saja dapat mengakses informasi apapun dengan lebih cepat.
Jika kita tidak membendungi diri dan membatasi maka hal-hal buruk bisa terjadi sebagai dampaknya.
Persoalan paling susah dan sering dirasakan oleh orangtua adalah terhadap anaknya terkait konten-konten dewasa yang banyak tersebar di internet.
Apalagi sosial media juga menyajikan banyak informasi yang tidak bisa kontrol setiap saat.
Orangtua sering risau dengan konten-konten tersebut.
Tapi mereka juga kadang tidak menyadari bahwa anak ikut mengakses hal yang sama.
Sementara bagi para anak, khususnya remaja, juga seperti sudah menjadi rahasia umum bahwa mereka mengakses konten tersebut secara diam-diam.
Mereka bisa mengetahui dan mengakses konten tersebut, tidak hanya langsung dari internet, kadang juga berasal dari temannya.
Nah, sekarang persoalannya adalah bagaimana mengatasi hal itu?
Jika anak kita kedapatan mengakses konten dewasa, bagaimana hal paling bijak yang harus kita lakukan?
Jika kita tidak membendungi diri dan membatasi maka hal-hal buruk bisa terjadi sebagai dampaknya.
Persoalan paling susah dan sering dirasakan oleh orangtua adalah terhadap anaknya terkait konten-konten dewasa yang banyak tersebar di internet.
Apalagi sosial media juga menyajikan banyak informasi yang tidak bisa kontrol setiap saat.
Orangtua sering risau dengan konten-konten tersebut.
Tapi mereka juga kadang tidak menyadari bahwa anak ikut mengakses hal yang sama.
Sementara bagi para anak, khususnya remaja, juga seperti sudah menjadi rahasia umum bahwa mereka mengakses konten tersebut secara diam-diam.
Mereka bisa mengetahui dan mengakses konten tersebut, tidak hanya langsung dari internet, kadang juga berasal dari temannya.
Nah, sekarang persoalannya adalah bagaimana mengatasi hal itu?
Jika anak kita kedapatan mengakses konten dewasa, bagaimana hal paling bijak yang harus kita lakukan?
1. Lakukan pendekatan dari hati ke hati
Jangan langsung memarahi anak ketika dia kedapatan melihat konten dewasa.
Justru dengan memarahi, dia akan menjadi semakin menutup diri dan tak mau terbuka menyampaikan perasaannya.
Bicarakan dari hati ke hati, mengapa dia melihat konten itu, jika anak bingung berikan nasehat yang baik.
Katakan bahwa mengakses konten dewasa itu tidak baik, dan dilarang oleh Tuhan.
2. Jangan marah dengan kalimat kasar
Kemunginan anak akan berbohong ketika ketahuan mengakses konten dewasa.
Tapi kamu sebagai orangtua juga jangan langsung naik pitam dan marah dengan kata-kata kasar.
Berilah motivasi, anak bisa kita ajak untuk lebih berpikir bijak terhadap apa yang ia lakukan.
3. Buat anak sibuk dengan kegiatan positif
Ketika sudah melihat hal tidak senonoh itu, ingatan anak akan dapat muncul kapan saja.
Cara paling bijak untuk membuat hal itu tidak terjadi lagi adalah dengan memberi kesibukan yang positif.
Dengan cara ini sedikit-sedikit anak tidak akan sempat lagi mengembangkan potensi ingatannya tentang apa yang pernah dilihatnya.
4. Jaga komunikasi yang baik dengan anak
Ketika berada di luar rumah orang tua juga harus tetap menjaga komunikasi dengan anak.
Tanyakan apa saja kegiatannya selama di rumah atau saat ia bersama temannya di luar rumah.
Beri pengertian padanya bahwa ia harus tetap memegang janjinya dengan tidak mengkhianati kepercayaan orangtua.
5. Awasi anak secara intensif dalam mengakses internet
Konten seperti itu memang bisa diakses dari mana saja, tidak hanya di internet.
Namun setidaknya awasi perilaku anak anda ketika menggunakan internet.
Bila perlu buat filter menggunakan software atau aplikasi PC.
Selain itu pantau history komputer atau gadget anak anda.
Cara bijak harus kalian lakukan bisa menemukan anak sedang mengakses konten dewasa.
Bukan malah memarahi mereka.
Jangan langsung memarahi anak ketika dia kedapatan melihat konten dewasa.
Justru dengan memarahi, dia akan menjadi semakin menutup diri dan tak mau terbuka menyampaikan perasaannya.
Bicarakan dari hati ke hati, mengapa dia melihat konten itu, jika anak bingung berikan nasehat yang baik.
Katakan bahwa mengakses konten dewasa itu tidak baik, dan dilarang oleh Tuhan.
2. Jangan marah dengan kalimat kasar
Kemunginan anak akan berbohong ketika ketahuan mengakses konten dewasa.
Tapi kamu sebagai orangtua juga jangan langsung naik pitam dan marah dengan kata-kata kasar.
Berilah motivasi, anak bisa kita ajak untuk lebih berpikir bijak terhadap apa yang ia lakukan.
3. Buat anak sibuk dengan kegiatan positif
Ketika sudah melihat hal tidak senonoh itu, ingatan anak akan dapat muncul kapan saja.
Cara paling bijak untuk membuat hal itu tidak terjadi lagi adalah dengan memberi kesibukan yang positif.
Dengan cara ini sedikit-sedikit anak tidak akan sempat lagi mengembangkan potensi ingatannya tentang apa yang pernah dilihatnya.
4. Jaga komunikasi yang baik dengan anak
Ketika berada di luar rumah orang tua juga harus tetap menjaga komunikasi dengan anak.
Tanyakan apa saja kegiatannya selama di rumah atau saat ia bersama temannya di luar rumah.
Beri pengertian padanya bahwa ia harus tetap memegang janjinya dengan tidak mengkhianati kepercayaan orangtua.
5. Awasi anak secara intensif dalam mengakses internet
Konten seperti itu memang bisa diakses dari mana saja, tidak hanya di internet.
Namun setidaknya awasi perilaku anak anda ketika menggunakan internet.
Bila perlu buat filter menggunakan software atau aplikasi PC.
Selain itu pantau history komputer atau gadget anak anda.
Cara bijak harus kalian lakukan bisa menemukan anak sedang mengakses konten dewasa.
Bukan malah memarahi mereka.
0 komentar:
Post a Comment