![]() | |
Jonilita bersama Ibunya Mak Khodjah bertemu setelah 28 Tahun berpisah |
TRIBUNHARIAN.COM, PEKANBARU - Seorang Pria perantau Jonilita (47) sangat terkejut melihat kampungnya di Desa Bangun Purba Timur Jaya Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Rokan Hulu Riau saat kembali setelah 28 Tahun lamanya meninggalkan Kampung tersebut. Jonilita meninggalkan kampung tersebut sejak 1988 silam.
Mata Jonilita terbelalak melihat perubahan yang terjadi di kampung halamannya. Bahkan seratus persen menurutnya berubah sejak 28 tahun lalu, perubahan yang dirasakan Jonilita adalah pembangunan di kampung tersebut.
"Dulu di kampung saya itu masih sering gajah masuk, rumah belum banyak, adapun rumah masih rumah papan, gajah juga masih sering masuk ke kampung kami," ujar Jonilita terkejut melihat perkembangan kampungnya tersebut.
Apalagi akses jalan yang saat ini sudah bagus ditambah pembangunan rumah-rumah masyarakat yang sudah jauh berubah, menghilangkan penglihatannya terhadap kampung halamannya 28 tahun silam.
"Pokoknya 100 persen berubah, nggak ada lagi kelihatan kampung yang dulu,"ujarnya saat tiba dari Perantauan Sabtu (5/11).
Jonilita bercerita dulu saat sebelum dirinya berangkat merantau, dirinya tinggal di Kampungnya membuka ladang bersama neneknya, saat itu ladangnya sering dimasuki rombongan Gajah.
Apalagi Jonilita juga sempat melihat-lihat pembangunan di Kota Pasir Pengaraian yang merupakan Ibukota Rokan Hulu, dirinya juga takjub melihat pembangunan tersebut. Terutama melihat bangunan Mesjid Islamic Center yang begitu megah.
Jonilita merupakan warga Rokan Hulu menghilang sejak 28 tahun silam, Ia merantau ke Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari Jambi di sebuah Desa yang aksesnya jauh dari Perkotaan.
Selama 28 tahun keluarga mencari keberadaan Jonilita dan akhirnya November 2016, Jonilita diketahui berada di Desa Rantau Gedang Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari Jambi berkat diberitakan ke sejumlah Media massa termasuk Jaringan Koran Tribun di Riau dan Jambi.
Sumber Info: TribunPekanbaru.com
0 komentar:
Post a Comment